Diungkapkan oleh Prof. Eileen McLaughlin dari University Of Newcestle, Australia, bahwa merokok selama masa kehamilan dapat membahayakan perkembangan janin dalam arhim, dan juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah dan menjadi rentan terhadap serangan penyakit.
Sebuah penelitian yang diungkapkan oleh Prof. Eileen McLaughlin ini dilakukan dengan menggunakan model Tikus yang dimana, tikus-tikus ini diberi perlakuan serupa merokok untuk melihat apa sebenarnya efek seorang ibu merokok selama kehamilan dan menyusui terhadap tingkat kesuburan anak mereka nantinya. Prof Eileen McLaughlin bersama rekan-rekannya melakukan penelitian dengan cara membuat dan memasang sebuah ruangan yang sudah dipenuhi dengan asap rokok serta didalamnya terdapat 27 ekor tikus betina. Selan itu, ia juga membuat sebuah ruangan lain yang memiliki udara bersih dan didalamnya juga terdapat 27 ekor tikus yang sama sehingga mereka bisa mengetahui dampak negatif dari rokok tersebut untuk ibu hamil dan menyusui.
Dan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Prof. Eileen pun menunjukan bahwa anak tikus jantan dari ibu yang menghisap asap rokok memiliki sperma yang lebih sedikit. Selain itu, kemampuan spermanya untuk berenang juga lebih buruk dan sering kali gagal dalam mengikat sel telur selama penelitian fertilisasi in vitro. Ia dan rekan-rekannya pun menyimpulka bahwa kampanye yang bertujuan untuk menghintikan kebiasaan buruk merokok pada ibu yang sedang hamil atau menyusui harus terus digalakkan, termasuk mengkampanyekan penghentian merokok di sekitar mereka.
Selain itu, dilihat dari beberapa penelitian lain bahwa, jika seorang ibu yang sedang hamil atau menyusui, dan melakukan kebiasaan merokok tersebut maka janin yang berada didalam kandungannya pun akan mati, atau dalam artian lain kandungan tersebut akan mengalami keguguran.
EmoticonEmoticon